-->

Kegiatan Belajar 5 : Menyimpan Pola Sesuai Identitas

Kegiatan Belajar 5 : Menyimpan Pola Sesuai Identitas


a.    Tujuan Kegiatan Pemelajaran 5
        Setelah diklat selesai diharapkan peserta diklat mampu dan trampil menyimpan pola sesuai identitas atau sesuai model.

b.    Uraian Materi 5
        Setelah proses pecah pola, memeriksa pola, memperbaiki pola, menggunting pola dan proses uji coba pola selesai, pola-pola yang telah selesai digunakan sebaiknya diberi nama pemilik pola (untuk siapa pola dibuat) serta mencantumkan tanggal terakhir pola tersebut digunakan. Bila pola tersebut sudah terlalu lama, sebaiknya diperbaharui dengan mengukur kembali.
        Pola-pola setelah diberi nama tiap bagiannya disimpan dengan cara sebagai berikut:
1. Digantung.
Yaitu pola diberi lubang dan digantung. Penyimpanan ini lebih tepat kita terapkan pada pola dasar kemeja.
2. Digulung atau di ikat perca.
Pola yang telah selesai dipakai diikat dengan perca dari pakaian yang terakhir dibuat kemudian disimpan dalam rak. Penyimpanan ini lebih tepat diterapkan pada pola celana panjang.



















Penyimpanan Pola dengan Cara digantung
   











Penyimpanan Pola dengan Cara Digulung



3. Disimpan dalam amplop besar.
Pada bagian luar amplop diberi nama, tanggal, dan ukuran kemudian disusun dalam rak pola sesuai dengan urutan abjad. Setiap ada perubahan dalam ukuran, pola dasar juga diubah. Dengan menyimpan pola si pelanggan, sewaktu-waktu pelanggan membuat busana lagi kita tidak usah membuat pola yang baru. Cukup mengambil pola yang sudah ada dan bila ada perubahan ukuran atau model tinggal menyesuaikan saja.


                             Nama   :
                                      Ukuran  :
1.    Lingkar Badan
2.    Panjang Kemeja
3.    Panjang Punggung
4.    Rendah Punggung
5.    Rendah Bahu
6.    Lebar Punggung
7.    ½ Lingkar Lengan
8.    Lingkar Leher


c.    Rangkuman 5
        Setelah mempelajari materi 5 dapat kita simpulkan bahwa pola-pola yang sudah dipakai sebaiknya kita simpan sesuai identitas dengan cara:
1)    Digantung.
2)    Digulung.
3)    Disimpan dalam amplop.

d.    Tugas 5
        Simpanlah pola yang telah anda uji cobakan pada amplop dan berilah identitasnya.

e.    Tes Formatif 5




1.    Sebutkan beberapa cara dalam menyimpan pola sebutkan!
2.    Jelaskan manfaat menyimpan pola!

f.    Kunci Jawaban 5





1.    a. Digantung
b. Digulung
c. Disimpan dalam amplop

2.    Dengan menyimpan pola sewaktu-waktu pelanggan kembali lagi untuk membuat busana kita tinggal mengambil pola yang sudah ada.

g.    Lembar kerja
1)    Alat
    Alat tulis
    Paku ukuran sedang
    Perca kain
    Amplop ukuran 30 x 25
2)    Bahan
    Pola dasar kemeja
    Pola celana panjang
    Pola piyama
3)    Langkah kerja
3.1.  Penyimpanan dengan cara digantung.
a) Siapkan pola dasar kemeja berupa :
    Pola badan depan
    Pola badan belakang
    Pola lengan
    Pola krah
a)    Lubangi pola tersebut dengan pelubang kertas pada bagian atas pola.
b)    Tempatkan paku pada dinding dengan posisi tidak terlalu tinggi.
c)    Gantungkan pola pada paku tersebut.
3.2.  Penyimpanan dengan cara digulung.
a)    Siapkan pola yang sudah selesai digunakan, digulung kemudian diikat dengan perca kain dan celana yang terakhir dibuat.
b)    Simpan gulungan tersebut dalam rak
3.3  Penyimpanan dengan amplop
a)    Siapkan pola yang telah selesai digunakan.
b)    Lipat sesuai dengan amplop yang akan digunakan untuk menyimpan
c)    Jangan lupa memberi identitas pada amplop tersebut, nama dan ukuran pelanggan.





BAB III
EVALUASI

A.    Soal-soal

I.  Pilihlah satu jawaban pada setiap pertanyaan di bawah ini.

1.    Busana pria yang digunakan untuk tidur adalah…
a. Pantalon              c. Kemeja            e. Beskap
b. Jas                d. Piyama   
       
2.    Krah yang sering digunakan untuk model kemeja muslim….
a. Krah Kemeja        c. Krah Shanghai        e. Krah rebah
b. Krah Shiller        d. Krah Setali   
       
3.    Model lengan kemeja termasuk…
a. Lengan Peri        c. Lengan Kerut        e. Lengan Setali
b. Lengan Licin        d. Lengan Lonceng   
       
4.    Dalam pecah pola busana ada satu hal yang perlu diperhatikan yaitu
a. Ketepatan Model        c. Ketepatan Gambar    e. Ketepatan Biaya
b. Ketepatan Ukuran    d. Ketepatan Waktu   
       
5.    Untuk membuat uji coba pola celana panjang sebaiknya dipilih bahan yang lebarnya…
a. 90 cm            c. 150 cm            e. 60 cm
b. 115 cm            d. 240 cm   
       
6.    Proses merader dilakukan pada saat…
a.    Membuat pola
b.    Setelah memotong pola
c.    Setelah memotong bahan
d.    Setelah memeriksa pola
e.    Menjahit

7.    Manakah tanda pola di bawah ini yang berarti garis lipatan kain…
a.                     d.
b. ………………………            e.
c.




8.    Pada busana pria belahan depan mengarah …
b.    Kanan menutup kanan        d. kanan kiri sama
c.    Kiri menutup kanan        e. selera pelanggan
d.    Kiri menutup kiri

9.    Suatu potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat baju atau busana adalah …
a. Pola                    c. Flat Pattern    e. Pola Baku
b. Bahan Utama            d. Pola Cetak

10.    Penyelesaian ban pinggang celana piyama menggunakan …
a. Elastik                c. Lapisan Ban    e. Di depun
b. Ban Pinggang            d. Di rompok   
   
    II. Essay

1.    Apa yang dimaksud dengan menggunakan model ?
2.    Sebutkan 3 macam model busana pria yang anda ketahui!
3.    Apa yang perlu diperhatikan ketika memeriksa pola?
4.    Apa yang perlu diperhatikan ketika melakukan uji coba pola?
5.    Penyimpanan pola ada beberapa macam. Jelaskan!

III. Evaluasi Praktek

1.    Simaklah model celana di bawah ini!
2.    Buatlah pola celana sesuai model di bawah ini dengan ukuran skala 1:4!

B.    Kunci Jawaban

I.
1. D        6. C
2. C        7. D
3. B        8. B
4. B        9. A
5. E        10. A

II.
1.    Menganalisa bagaimana bentuk lengan, krah, ukuran panjang pakaian dan detail-detail lainnya.

2.         a. Kemeja
b. Piyama       
c. Celana Panjang
d. Jas
e. Beskap

3.         a. Ukuran
            b. Bentuk garis lengkung dan lurus
c. Tanda-tanda pola

4.         a. Membuat rancangan bahan dan harga
b. Meletakkan pola pada bahan uji coba
c. Perhatikan penambahan kampuh
d. Gunakan rader dan karbon untuk menandai pola
e. Ikuti tata tertib kerja
f. Melakukan pengecekan ulang ukuran

5.         a. Digantung
b. Digulung
c. Disimpan dalam amplop













C.    Format Penilaian

        P
enilaian terhadap kemampuan peserta diklat dalam menyelesaikan kegiatan pemelajaran ada beberapa aspek yang dievaluasi, antara lain aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik. Untuk aspek Kognitif, alat ukur penilaian dilakukan melalui tes tertulis terhadap seluruh materi yang telah disajikan dalam modul dengan pola pilihan ganda dan  essay. Sedangkan penilaian untuk aspek Afektif dan Psikomotorik dapat dilihat melalui produk kerja berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan oleh peserta diklat.

        Pada penilaian akhir ini skor tertinggi yang dapat dicapai adalah 100 dengan rincian sebagai berikut:

1.    Untuk evaluasi bagian I terdiri dari 10 butir pertanyaan yang bila dijawab benar mendapat skor 1, sehingga jumlah skor 10.
2.    Untuk evaluasi bagian II, terdiri dari 5 butir pertanyaan, bila jawaban benar skor 5, sehingga jumlah skor 25.
3.    Untuk evaluasi bagian III merupakan gabungan penilaian untuk aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik.


No    Aspek Penilaian    Kriteria Penilaian    Skor
1    Perencanaan
1.1    Persiapan alat dan bahan


1.2    Memakai pakaian kerja   
•    Alat dan bahan yang dipergunakan sesuai dengan kebutuhan
•    Alat dan bahan yang dipergunakan tidak sesuai dengan kebutuhan
•    Pakaian kerja dipakai saat bekerja
•    Pakaian kerja tidak dipakai saat bekerja   
5

1

5
1

2    Menggambar Pola Konstruksi
2.1 Menganalisa Model






2.2 Merubah pola sesuai model
   

•    Memahami jenis busana, kesempatan, kegunaan desain, model, tekstur, warna, corak, bahan dan teknik penyelesaian
•    Tidak memahami jenis busana, kesempatan, kegunaan desain, model, tekstur, warna, corak, bahan dan teknik penyelesaian
•    Merubah pola sesuai ukuran dan modelnya lengkap dengan tanda-tanda pola



•    Merubah pola tidak sesuai ukuran dan modelnya lengkap dengan tanda-tanda pola   

5



1



10


1

3    Menggunting Pola
    •    Menggunting komponen-komponen pola tepat pada garis pola
•    Menggunting komponen-komponen pola tidak tepat pada garis pola    3

1
4    Uji Coba Pola    •    Uji coba pola sesuai ukuran standar atau pemesan
•    Uji coba pola sesuai ukuran standar atau pemesan    5

1
5    Memperbaiki Pola     •    Pola diperbaiki sesuai kesalahan
•    Pola tidak diperbaiki sesuai kesalahan    5
1
6    Mengemas dan Menyimpan Pola    •    Bentuk kemasan dan bentuk penyimpanan sesuai standar
•    Bentuk kemasan dan bentuk penyimpanan tidak sesuai standar    5

1
7    Kualitas Produk Kerja
7.1 Hasil merubah pola sesuai ukuran dan model hasil menggunting pola
7.2 Hasil menggunting pola



7.3 Hasil menggunting bahan



7.4 Hasil uji coba criteria


7.5 Hasil Mengemas dan Menyimpan Pola

   
•    Hasil pecah pola sesuai dengan ukuran dan model, lengkap dengan tanda-tanda pola.
•    Hasil pecah pola sesuai dengan ukuran dan model, lengkap dengan tanda-tanda pola.
•    Hasil menggunting pola dan komponen-komponen pola tepat pada garis pola dan rapi
•    Hasil menggunting pola dan komponen-komponen pola tidak tepat pada garis pola dan tidak rapi
•    Hasil menggunting bahan rapi dan sesuai arah serat kain serta menghemat bahan.
•    Hasil menggunting bahan tidak rapi dan tidak sesuai arah serat kain serta menghemat bahan.
•    Hasil ujicoba pola sesuai ukuran dan model
•    Hasil ujicoba pola tidak sesuai ukuran dan model
•    Hasil mengemas dan menyimpan pola rapi dan sesuai standar
•    Hasil mengemas dan menyimpan pola tidak rapi dan tidak sesuai standar   


BAB IV
PENUTUP


        M
odul pecah pola busana pria ini berisi tentang pengetahuan busana pria, teknik pecah pola busana pria, memeriksa, memperbaiki dan menggunting pola, uji coba pola dan menyimpan pola. Setelah peserta diklat mempelajari modul ini diharapkan dapat menerapkan teknik pecah pola busana secara konstruksi dan mampu menyiapkan alat dan tempat yang sesuai dengan persyaratan ergonomic.

    Setelah peserta diklat mengikuti serangkaian kegiatan pemelajaran dengan modul ini, peserta diklat dapat mengikuti uji kompetensi pembuatan pola busana secara konstruksi.




DAFTAR PUSTAKA



1. DepDikBud, 1979, Tata Busana 3, Jakarta

2. Djati Pratiwi, dkk., 2001. Pola Dasar dan Pecah Pola Busana, Kanisius:
    Yogyakarta

3. M.H. Wancik, 2003, Bina Busana III, P.T. Gramedia Pustaka Umum:
    Jakarta

4. Soekarno, 1986, Menjahit Pakaian Pria Jilid I , Karya Utama: Jakarta

5. Soekarno, 1994, Menjahit Pakaian Pria Jilid 2, Karya Utama:Jakarta
6. Goet Poespo, 2005, Panduan Teknik Menjahit, Kanisius : Jogjakarta

Previous
Next Post »