Permukaan batang pohon itu tampak berwarna ungu kehitaman karena dipenuhi oleh buah yang berbentuk bulat Sepintas buah itu mirip dengan buah anggur baik kulit atau daging buahnya.
Bedanya bila buah anggur mengerombol dalam satu tangkai, buah yang satu menggerombol memenuhi permukaan batang pohon.
baca juga
Karena hal itulah yang menjadikannya juga dikenal dengan nama Anggur Brazil karena memang asal tanaman itu dari negara Brazil . Rasa buahnya sendiri manis yang bercampur asam.
Ada pula yang mengatakan rasanya campur antara buah sirsak, srikaya, anggur atau manggis sesuai dengan umur dan tingkat kematangan buah.
Buah itu bernama Jabuticaba atau Jaboticaba yang bernama latin Myrciaria cauliflora. Mungkin nama buah yang berdiameter 3-4 cm itu masih cukup asing terdengar bagi orang awam, walau sebenarnya sudah populer bagi penyuka tanaman buah.
Selain bisa langsung dimakan dengan daging buah yang berwarna putih dan terasa agak kenyal, buah Jabuticaba juga biasa digunakan untuk membuat selai, jelly, minuman jus atau wine, atau campuran kue . Selain itu juga biasa digunakan sebagai obat-obatan tradisional .
Caranya dengan dikeringkan dibawah sinar matahari lalu direbus. Hasil rebusannya dipercaya dapat mengobati sakit batuk berdarah, asma, diare, dan radang tonsil. Sedangkan dalam pengobatan modern , buah ini dpercaya memiliki banyak khasiat sebagai zat antioksidan, antiradang, dan antikanker kaena mengandung zat yang diberi nama Jaboticabin.
Pohon Jaboticaba terbilang rajin berbuah karena dalam setahun bisa sampai dua hingga tiga kali berbuah. Semakin dewasa semakin lebat buahnya dan jika ditanam di daerah dataran tinggi, siklus berbuahnya lebih panjang. Jeda berhenti buahnya juga sebentar karena begitu buah habis , segera muncul bunganya kembali .
Memiliki pohon Jabuticaba ini tentu sangat menyenangkan karena selain bisa sebagai tanaman hias juga dapat dinikmati hasil buahnya. Apalagi harga buahnya cukup mahal karena bisa mencapai Rp 100.000 per kg.