-->

Teks Kisah Pendek (Cerpen): Pengertian, Struktur Isi, Ciri Bahasa, Unsur Intrinsik Dan Ektrinsik, Langkah Penulisan Dan Pola Teks Cerpen

Banyak sekali jenis teks salah satunya yakni teks dongeng pendek atau cerpen, teks dongeng pendek ini sebanarnya yakni salah satu bahan kelas yang dipelajari di kelas XI Sekolah Menengah kejuruan atau SMA/SMU untuk mata pelajaran bahasa indonesia yang memakai kurikulum 2013.

Untuk lebih memahami dan mengenal mengenai teks dongeng pendek disini saya akan jelaskan mengenai pengertian apa itu dongeng pendek, struktur isi dongeng pendek, ciri bahasa, unsur intrinsik dan juga ektrinsik, langkah-langkah menciptakan teks dongeng pendek dan juga teladan dari teks dongeng pendek secara terperinci, sehingga anda diperlukan akan mampu:

  • Mengenal struktur isi teks dongeng pendek
  • Mngenal ciri bahasa  teks dongeng pendek
  • Memahami isi teks cerpen
  • Memahami Interpretasi isi (unsur intrinsik dan ekstrinsik) dalam teks dongeng pendek
  • Dapat mengetahui Persamaan/perbedaan  struktur isi  dan ciri bahasa dua teks dongeng pendek
  • mengetahui Langkah-langkah penulisan teks dongeng pendek (menggali pengalaman, menemukan topik, mengembang kan topik sesuai dengan struktur isi dan ciri bahasa), dll.
  • Mampu melaksanakan Analisis isi teks dongeng pendek
  • Mampu melaksanakan Analisis bahasa teks dongeng pendek
  • dapat melaksanakan penyuntingan isi sesuai dengan struktur isi teks dongeng pendek
  • dapat melaksanakan penyuntingan bahasa sesuai dengan: struktur kalimat, ejaan, dan tanda baca

Banyak sekali jenis teks salah satunya yakni teks dongeng pendek atau cerpen Teks Kisah Pendek (Cerpen): Pengertian, Struktur Isi, Ciri Bahasa, Unsur Intrinsik Dan Ektrinsik, Langkah Penulisan Dan Pola Teks Cerpen


Pengertian cerpen

Pengertian Cerpen yakni karangan pendek yang berbentuk prosa, yang mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, insiden yang mengharukan dan menyenangkan, serta mengandung pesan yang tidak gampang dilupakan.

Sedangkan Pengertian Cerpen Menurut Ahli, Jakob Sumardjo (2004: 10) : Cerita pendek yakni dongeng atau narasi (bukan analisa argumentatif) yang fiktif (tidak benar- benar terjadi tapi bisa terjadi kapan saja dan di mana saja) serta relatif pendek. Dan dongeng fiktif yang pendek berdasarkan realitas tersebut hanya mengandung satu insiden untuk satu dampak bagi pembaca.

Dan berdasarkan wikipedia Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen yakni suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan pribadi pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, menyerupai novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra menyerupai tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam banyak sekali jenis.

Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat datang pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, dongeng pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.

Ciri-ciri cerpen

Untuk membedakan Cerita Pendek (cerpen) dengan novel atau teks lainnya maka kita perlu mengetahui ciri-cirinya, sehingga berdasarkan ciri-ciri tersebut maka kita akan lebih gampang menganalisa sebuah teks untuk membedaakan apakah teks itu cerpen atau bukan, bahkan kita juga akan lebih gampang memproduksi teks dongeng pendek, yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat 

Adapun ciri-ciri dari cerpen secara umum yakni sebagai berikut:
  1. Panjang karangan ± 3-10 halaman (kurang dari 10.000 kata ) 
  2. Ceritanya singkat, pendek, padat, dan berarti dan lebih pendek daripada novel. 
  3. Ceritanya fiktif dan rekaan 
  4. Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis 
  5. Habis dibaca sekali duduk 
  6. Penokohannya sangat sederhana, singkat, dan tidak mendalam
  7. Sumber dongeng dari kehidupan sehari-hari 
  8. Mengangkat persoalan tunggal kehidupan pelaku 
  9. Tokoh-tokohnya mengalami konflik hingga pada penyelesaian 
  10. Penggunaan kata-katanya (khas) dan gampang dikenal masyarakat 
  11. Meninggalkan kesan mendalam dan dampak terhadap perasaan pembaca 
  12. Menceritakan satu insiden dari terjadinya perkembangan jiwa dan krisis 
  13. Beralur tunggal dan lurus 

Ciri atau kaidah kebahasaan cerpen

Cerpen juga karakteristiknya sanggup dikenal dari bahasa yang dipakai di dalamnya, ciri bahasa dari cerpen yakni sebagai berikut:

  1. Memuat kata sifat yang mendeskripsikan pelaku menyerupai penampilan fisik juga kepribadian tokoh yang diceritakan dalam cerpen, menyerupai contohnya sosoknya tinggi atau perawakannya gagah, rambutnya beruban dan sifat tokoh lainnya.
  2. Memuat kata keterangan untuk mendeskripsikan latar waktu tempat dan suasana, sebagai teladan misalnya: di pagi hari yang cerah, di kebun bambu yang rimbun dengan dedaunan dan lain sebagainya.
  3. Menggunakan kalimat pribadi dan juga tidak pribadi untuk penulisan dalam percakapan di dalam cerpen
  4. Bisa memakai gaya bahasa yang bersifat konotasi menyerupai contohnya : pucuk langit, memanggang bus, tupai loncat dan lisan terminal.
  5. Bahasa yang dipakai  tidak baku dan tidak formal.
  6. Bisa memakai gaya bahasa Perbandingan, pertentangan, pertautan maupun perulangan.


Struktur isi dari Cerpen

Untuk lebih memahami isi sebuah cerpen maka kita perlu mengetahui struktur isi yang biasa dilibatkan dalam sebuah cerpen, sebagai berikut:
  1. ABSTRAK: ringkasan/inti cerita, dalam cerpen absurd ini sifatnya opsional boleh di libatkan atau tidak, tidak jadi masalah
  2. ORIENTASI: pengenalan latar dongeng atau potongan pendahuluan dalam sebuah cerita, baik pengenalan sifat tokoh tempat terjadinya insiden dalam cerita, maupun pengenalan suasana dalam cerita.
  3. KOMPLIKASI: potongan yang memuat persoalan konflik dalam cerita,  masalah mulai timbul lantaran sebab-akibat rangkaian peristiwa, kemudian hingga pada klimaks
  4. EVALUASI: penurunan persoalan yaitu struktur konflik yang terjadi yang mengarah pada titik puncak mulai mendapat penyelesaian dari konflik tersebut.
  5. RESOLUSI: penyelesaian persoalan yaitu struktur teks yang mengungkapkan solusi yang dialami tokoh atau pelaku.
  6. KODA: pelajaran yang bisa dipetik dari dongeng oleh si pembaca, koda ini sifatnya opsional boleh dilibatkan atau pun tidak

Unsur Intrinsik dan ektrinsik cerpen

Unsur Intrinsik yakni suatu unsur yang menyusun suatu karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur sebuah karya sastra. sedangkan unsur ekstrinsik yakni unsur yang berada diluar karya sastra yang sanggup dijadikan pembentuk sebuah karya sastra. 

Kaprikornus secara singkat unsur intrinsik yakni unsur yang terdapat di dalam teks cerpen sedangkan unsur ektrinsik yakni unsur yang terdapat diluar teks cerpen.

Unsur intrinsik cerpen

Unsur intrinsik yang menyusun suatu cerpen terdiri dari tema cerita, alur dongeng atau plot, latar, penokohan dan sudut pandang, secara lengkap dan dijelaskan sebagai berikut:

Tema cerita
Tema biasanya dalam karya sastra berisfat mengikat dan merupakan Tema merupakan suatu gagasan pokok atau inspirasi pikiran wacana suatu hal, salah satunya dalam menciptakan suatu tulisan, Tema disaring dari motif- motif yang terdapat dalam karya yang bersangkutan yang memilih hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik, dan situasi tertentu. 

Alur Cerita atau plot
Plot atau alur yakni struktur rangkaian insiden dalam dongeng yang disusun sebagai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi. Dengan demikian, plot merupakan perpaduan unsur-unsur yang membangun dongeng sehingga menjadi kerangka utama cerita. Plot biasanya berisi urutan kejadian, namun tiap insiden itu hanya dihubungkan secara sebab-akibat, insiden yang disebabkan atau menimbulkan terjadinya insiden yang lain.

Penokohan
Dalam sebuah dongeng pendek sering melibatkan istilah-istilah menyerupai tokoh dan penokohan, tabiat dan perwatakan, atau huruf dan karakterisasi secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama. Penokohan yakni cara pengarang menggambarkan huruf tokoh-tokoh dalam cerita. Sementara tokoh yakni orang/pelaku yang berperan dalam cerita

Penokohan sekaligus meliputi persoalan siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah dongeng sehingga sanggup memperlihatkan citra yang terperinci kepada pembaca. Penokohan sekaligus menunjuk pada teknik perwujudan dan pengembangan tokoh dalam sebuah cerita.

Latar
Sebuah dongeng pada hakikatnya ialah insiden atau insiden yang menimpa atau dilakukan oleh satu atau beberapa orang tokoh pada suatu waktu tertentu dan pada tempat tertentu. Lantas apa itu latar di dalam cerpen ?,

Latar yakni keterangan mengenai ruang, waktu serta suasana terjadinya peristiwa-peristiwa didalam suatu karya sastra. Atau definisi latar yang lainnya yakni unsur intrinsik pada karya sastra yang meliputi ruang, waktu serta suasana yang terjadi pada suatu insiden didalam karya sastra menyerupai misalnya:

  1. Latar Tempat, Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya insiden yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu serta inisial tertentu.
  2. Latar Waktu, Latar waktu berafiliasi dengan persoalan ” kapan ” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah ”kapan” teersebut biasanya dihubungkan dengan waktu
  3. Latar Sosial, Latar sosial mengacu pada hal-hal yang berafiliasi dengan sikap sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat meliputi banyak sekali persoalan dalam lingkup yang cukup kompleks serta sanggup berupa kebiasaan hidup, budpekerti istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap. Selain itu latar sosial juga berafiliasi dengan status sosial tokoh yang bersangkutan.

Sudut Pandang
Sudut pandang yakni cara pengarang menempatkan dirinya terhadap dongeng atau dari sudut mana pengarang memandang ceritanya. Berikut ini beberapa sudut pandang yang sanggup dipakai pengarang dalam bercerita: 

a. Sudut pandang orang pertama, sudut pandang ini biasanya memakai kata ganti saya atau saya. Dalam hal ini pengarang seolah-olah terlibat dalam dongeng dan bertindak sebagai tokoh cerita.

b. Sudut pandang orang ketiga, sudut pandang ini biasanya memakai kata ganti orang ketiga menyerupai dia, ia atau nama orang yang dijadikan sebagai titik berat cerita.

c. Sudut pandang pengamat serba tahu, Dalam hal ini pengarang bertindak seolah-olah mengetahui segala insiden yang dialami tokoh dan tingkah laris tokoh.

d. Sudut pandang campuran, (sudut pandang orang pertama dan pengamat serba tahu). Pengarang mula-mula memakai sudut pandang orang pertama. Selanjutnya serba tahu dan potongan tamat kembali ke orang pertama.

Unsur Ektrinsik Cerpen

Selain unsur intrinsik di dalam sebuah cerpen juga terdapat unsur ektrinsik atau unsur -unsur yang berada diluar karya sastra yang sanggup dijadikan pembentuk sebuah karya sastra, biasanya selalu menyangkut sebuah latar belakang, meliputi latar belakang masyarakat, nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen itu sendiri dan juga latar belakang masyarakat. 

Untur ektrinsik sebuah cerpen secara lengkap yakni sebagai berikut:

a. Latar belakang  masyarakat

Latar belakang masyarakat merupakan unsur yang menghipnotis cerpen berupa faktor-faktor di dalam lingkungan masyarakat dimana penulis berada sehingga besar lengan berkuasa terhadap penulis itu sendiri.

Diantara latar belakang yang menghipnotis penulis dalam menulis cerpen adalah;
  1. Ideologi suatu negara, konsisi ideologi suatu negara sangat mempengarui hasil karya sastra, diantaranya cerpen. Setiap negara yang mempunyai ideologi yang berbeda akan melahirkan hasil karya sastra yang berbeda pula.
  2. Kondisi politik suatu negara, konsisi politik suatu negara atau wilayah akan sangat menghipnotis hasil sebuah karya sastra, semisal cerpen. Misalnya, pergolakan konsisi polikit dalam suatu waktu akan menghipnotis hasil sebuah karya sastra. 
  3. Kondisi ekonomi suatu negara, kondisi perekonomian sebuah bangsa atau negara juga akan ikut besar lengan berkuasa terhadap hasil dari sebuah karya sastra termasuk karya sastra cerpen.
  4. Konsisi sosial suatu negara, Selain kondisi ideologi, politik dan perekonomian suatu negara, kondisi sosial juga akan menghipnotis hasil sebuah karya sastra.

b. Biaografi pengarang atau latar belakang penulis

Latar belakang penulis yakni faktor-faktor yang terdapat dari dalam diri pengarang itu sendiri yang memotivasi atau menghipnotis penulis dalam menulis sebuah cerpen. Latar belakang penulis terdiri dari beberapa faktor, antara lain:

  1. Aliran sastra penulis, aliran sastra merupakan agama bagi seorang penulis dan setiap penulis mempunyai aliran sastra yng berbeda-beda. Hal ini sangat besar lengan berkuasa jug terhadap gaya penulisan dan genre dongeng yang biasa diusung oleh sang penulis di dalam karya-karyanya.
  2. Riwayat hidup sang penulis,  Riwayat hidup sang penulis berisi wacana biografi sang penulis secara keseluruhan. Faktor ini akan menghipnotis jalan pikir penulis atau sudut pandang mereka wacana suatu cerpen yang dihasilkan dari pengalaman-pengalaman hidup mereka. Kadang-kadang faktor ini menghipnotis gaya bahasa dan genre khusus seorang penulis cerpen.
  3. Kondisi psikologis, Kondisi psikologis merupakan mood atau motivasi seorang penulis dikala menulis cerita. Mood atau psikologis seorang penulis ikut menghipnotis apa yang ada di dalam dongeng mereka, contohnya bila mereka sedang duka atau bangga mereka akan menciptakan suatu dongeng duka atau bangga pula.

c. Nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen

Unsur ektrinsik yang ke 3 yang terdapat di dalam sebuah cerpen yakni nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen itu sendiri yang meliputi:

  1. Nilai moral, Nilai moral yakni nilai-nilai yang terkandung di dalam dongeng dan berkaitan dengan moral atau etika yang berlaku di dalam masyarakat. Di dalam suatu cerpen, nilai moral bisa menjadi suatu nilai yang baik maupun nilai yang buruk.
  2. Nilai budaya, Nilai budaya yakni nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai-nilai kebiasaan, tradisi, budpekerti istiadat yang berlaku.
  3.  Nilai agama, Nilai agama yakni hal-hal yang bisa dijadikan pelajaran yang terkandung di dalam cerpen yang berkaitan dengan fatwa agama.
  4. Nilai sosial, Nilai sosial yakni nilai yang bisa dipetik dari interaksi-interaksi tokoh-tokoh yang ada di dalam cerpen dengan tokoh lain, lingkungan dan masyarakat sekitar tokoh.

Langkah-langkah menulis cerpen

Agar anda bisa memproduksi sebuah cerpen maka anda harus memakai pendekatan khusus berupa langkah-langkah dalam menulis cerpen, sebagai berikut:

1. Observasi (pengamatan) dan memilih tema 
Melakukan observasi (pengamatan, penelitian, mengungkap pengalaman) sanggup memunculkan tema tertentu. Rumusan tema kadang kala membutuhkan klasifikasi melalui observasi. Kaprikornus observasi dan tema bisa saling melengkapi. Observasi sanggup dilakukan dengan melihat suatu peristiwa, mendengar dongeng orang lain, atau pengalaman pribadi. 

2. Menentukan latar , tokoh ,sudut pandang, dan konflik 
Menentukan latar,tokoh,konflik dan sudut pandang dalam cerpen yang akan ditulis berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan.

3. Menyusun peristiwa-peristiwa 
Menyusun peristiwa-peristiwa yang akan diceritakan dalam rangkaian alur yang dimainkan dalam latar tertentu. Peristiwa-peristiwa tersebut memuat konflik yang dialami oleh tokoh dalam cerpen. 

4. Memilih kata-kata 
Mengembangkan insiden menjadi cerpen dengan pilihan kata yang menarik. Pilihan kata yang dipakai sanggup memakai kata-kata dari bahasa daerah, bahasa aneh , dan bahasa gaya remaja.

Contoh cerpen

Contoh dari cerpen tidak akan disajikan disini berhubung akan menciptakan artikel terlalu panjang, untuk mendapat contoh-contoh cerpen baik cerpen dengan jumlah kata panjang maupun cerpen-cerpen dengan struktur yang singkat, bisa didapatkan dengan melaksanakan pencarian di internet, ada banyak sekali situs-situs yang menyajikan cerpen-cerpen menarik yang bisa dianalisa.

Demikian  artikel tentang Teks Cerita Pendek (Cerpen): Pengertian, struktur isi, ciri bahasa, unsur intrinsik dan ektrinsik, langkah penulisan dan teladan teks cerpen, supaya bermanfaat.